Stres dan Depresi:
Akibat Tidak Menjalankan Agama
-HARUN YAHYA-
www.irwansyah.blogspot.com
|
"Dan barangsiapa berpaling dari
peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta..." (QS.
Thaahaa, 20:124)
"Barangsiapa yang
Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan
dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah
kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah
ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang
yang tidak beriman. " (QS. Al An'aam, 6:125)
Keengganan orang-orang
yang jauh dari agama untuk taat kepada Allah menyebabkan mereka terus-menerus
menderita perasaan tidak nyaman, khawatir dan stres. Akibatnya, mereka terkena
berbagai ragam penyakit kejiwaan yang mewujud pada keadaan raga mereka. Tubuh
mereka lebih cepat mengalami kerusakan, dan mereka mengalami penuaan yang cepat
dan melemah.
Sebaliknya, karena
orang-orang beriman sehat secara kejiwaan, mereka tidak terkena stres, atau
berkecil hati, dan jasmani mereka senantiasa prima dan sehat. Pengaruh baik
akibat ketundukan mereka kepada Allah, tawakal mereka kepada-Nya dan
kepribadian kokoh mereka, kemampuan melihat kebaikan dalam segala hal, dan
ridha dengan apa yang terjadi sembari berharap akan janji-Nya, tercermin dalam
penampilan raga mereka. Hal ini tentu saja dialami oleh mereka yang menjalani
hidupnya sesuai ajaran Al Qur'an, dan yang benar-benar memahami agama. Tentu
saja mereka pun dapat menderita sakit dan pada akhirnya mengalami penuaan,
namun proses alamiah ini tidak disertai dengan kerusakan pada sisi kejiwaan
sebagaimana yang dialami oleh selainnya.
Stres dan depresi, yang dianggap sebagai penyakit
zaman kita, tidak hanya berbahaya secara kejiwaan, tapi juga mewujud dalam
berbagai kerusakan tubuh. Gangguan umum yang terkait dengan stres dan depresi
adalah beberapa bentuk penyakit kejiwaan, ketergantungan pada obat terlarang,
gangguan tidur, gangguan pada kulit, perut dan tekanan darah, pilek, migrain
[sakit kepala berdenyut yang terjadi pada salah satu sisi kepala dan umumnya
disertai mual dan gangguan penglihatan] , sejumlah penyakit tulang,
ketidakseimbangan ginjal, kesulitan bernapas, alergi, serangan jantung, dan
pembengkakan otak. Tentu saja stres dan depresi bukanlah satu-satunya penyebab
semua ini, namun secara ilmiah telah dibuktikan bahwa penyebab
gangguan-gangguan kesehatan semacam itu biasanya bersifat kejiwaan.
Stres, yang menimpa
begitu banyak orang, adalah suatu keadaan batin yang diliputi kekhawatiran
akibat perasaan seperti takut, tidak aman, ledakan perasaan yang berlebihan,
cemas dan berbagai tekanan lainnya, yang merusak keseimbangan tubuh. Ketika
seseorang menderita stres, tubuhnya bereaksi dan membangkitkan tanda bahaya,
sehingga memicu terjadinya beragam reaksi biokimia di dalam tubuh: Kadar
adrenalin dalam aliran darah meningkat; penggunaan energi dan reaksi tubuh
mencapai titik tertinggi; gula, kolesterol dan asam-asam lemak tersalurkan ke
dalam aliran darah; tekanan darah meningkat dan denyutnya mengalami percepatan.
Ketika glukosa tersalurkan ke otak, kadar kolesterol naik, dan semua ini
memunculkan masalah bagi tubuh.
Oleh karena stres yang
parah, khususnya, mengubah fungsi-fungsi normal tubuh, hal ini dapat berakibat
sangat buruk. Akibat stres, kadar adrenalin dan kortisol di dalam tubuh
meningkat di atas batas normal. Peningkatan kadar kortisol dalam rentang waktu
lama berujung pada kemunculan dini gangguan-gangguan seperti diabetes, penyakit
jantung, tekanan darah tinggi, kanker, luka pada permukaan dalam dinding
saluran pencernaan, penyakit pernapasan, eksim dan psoriasis [ sejenis penyakit
kulit yang ditandai oleh pembentukan bintik-bintik atau daerah berwarna
kemerahan pada kulit, yang tertutupi oleh lapisan tanduk berwarna perak] .
Kadar kortisol yang tinggi dapat berdampak pada terbunuhnya sel-sel otak. Sejumlah
gangguan akibat stres digambarkan dalam sebuah sumber sebagaimana berikut:
Terdapat kaitan penting
antara stres dan tegang [penegangan], serta rasa sakit yang ditimbulkannya.
Penegangan yang diakibatkan stres berdampak pada penyempitan pembuluh darah
nadi, gangguan pada aliran darah ke daerah-daerah tertentu di kepala dan
penurunan jumlah darah yang mengalir ke daerah tersebut. Jika suatu jaringan
mengalami kekurangan darah hal ini akan langsung berakibat pada rasa sakit,
sebab suatu jaringan yang di satu sisi mengalami penegangan mungkin sedang
membutuhkan darah dalam jumlah banyak dan di sisi lain telah mendapatkan
pasokan darah dalam jumlah yang kurang akan merangsang ujung-ujung saraf
penerima rasa sakit. Di saat yang sama zat-zat seperti adrenalin dan
norepinefrin, yang mempengaruhi sistem saraf selama stres berlangsung, juga
dikeluarkan. Hal ini secara langsung atau tidak langsung meningkatkan dan
mempercepat penegangan otot. Demikianlah, rasa sakit berakibat pada penegangan,
penegangan pada kecemasan, dan kecemasan memperparah rasa sakit.
Akan tetapi, salah satu
dampak paling merusak dari stres adalah serangan jantung. Penelitian
menunjukkan bahwa orang yang agresif, khawatir, cemas, tidak sabar, dengki,
suka memusuhi dan mudah tersinggung memiliki peluang terkena serangan jantung
jauh lebih besar daripada orang yang tidak memiliki kecenderungan sifat-sifat
tersebut.
Alasannya adalah bahwa rangsangan berlebihan pada
sistem saraf simpatetik [yakni sistem saraf yang mengatur percepatan denyut jantung,
perluasan bronkia, penghambatan otot-otot halus sistem pencernaan makanan,
dsb.], yang dimulai oleh hipotalamus, juga mengakibatkan pengeluaran insulin
yang berlebihan, sehingga menyebabkan penimbunan kadar insulin dalam darah. Ini
adalah permasalahan yang teramat penting. Sebab, tak satu pun keadaan yang
berujung pada penyakit jantung koroner memainkan peran yang sedemikian paling
penting dan sedemikian berbahaya sebagaimana kelebihan insulin dalam darah.
Para ilmuwan telah
mengetahui bahwa semakin parah tingkat stres, maka akan semakin lemahlah peran
positif sel-sel darah merah di dalam darah. Menurut sebuah penelitian yang
dikembangkan oleh Linda Naylor, pimpinan perusahaan alih teknologi Universitas
Oxford, pengaruh negatif berbagai tingkatan stres pada sistem kekebalan tubuh
kini dapat diukur.
Terdapat kaitan erat
antara stres dan sistem kekebalan tubuh. Stres kejiwaan memiliki dampak penting
pada sistem kekebalan dan berujung pada kerusakannya. Saat dilanda stres, otak
meningkatkan produksi hormon kortisol dalam tubuh, yang melemahkan sistem
kekebalan. Atau dengan kata lain, terdapat hubungan langsung antara otak,
sistem kekebalan tubuh dan hormon. Para pakar di bidang ini menyatakan:
Pengkajian terhadap stres kejiwaan atau stres raga
telah mengungkap bahwa selama stres berat berlangsung terjadi penurunan pada
daya kekebalan yang berkaitan dengan keseimbangan hormonal. Diketahui bahwa
kemunculan dan kemampuan bertahan dari banyak penyakit termasuk kanker terkait
dengan stres.
Singkatnya , stres
merusak keseimbangan alamiah dalam diri manusia. Mengalami keadaan yang tidak
normal ini secara terus-menerus akan merusak kesehatan tubuh, dan berdampak
pada beragam gangguan fungsi tubuh. Para ahli menggolongkan dampak buruk dari
stres terhadap tubuh manusia dalam sejumlah kelompok utama sebagaimana berikut:
1)
Cemas dan Panik:
Suatu perasaan yang menyebabkan peristiwa tidak terkendali.
2)
Mengeluarkan
keringat yang semakin lama semakin banyak
3)
Perubahan suara:
Berbicara secara gagap dan gugup
4)
Aktif yang berlebihan:
Pengeluaran energi yang tiba-tiba, pengendalian diabetik yang lemah
5)
Kesulitan tidur:
Mimpi buruk
6)
Penyakit kulit:
Bercak, bintik-bintik, jerawat, demam, eksim dan psoriasis .
7)
Gangguan saluran
pencernaan: Salah cerna, mual, luka pada permukaan dalam dinding saluran
pencernaan
8)
Penegangan otot:
gigi yang bergesekan atau terkunci, rasa sakit sedikit tapi terus-menerus pada
rahang, punggung, leher dan pundak
9)
Infeksi
berintensitas rendah: pilek, dsb
10) Migrain
11) Denyut jantung dengan kecepatan yang tidak wajar,
rasa sakit pada dada, tekanan darah tinggi
12) Ketidakseimbangan ginjal, menahan air
13) Gangguan pernapasan, pendek napas
14) Alergi
15) Sakit pada persendian
16) Mulut dan tenggorokan kering
17) Serangan jantung
18) Melemahnya sistem kekebalan
19) Pengecilan di bagian otak
20) Perasaan bersalah dan hilangnya percaya diri
21) Bingung, ketidakmampuan menganalisa secara benar,
kemampuan berpikir yang rendah, daya ingat yang lemah
22) Rasa putus asa yang besar, meyakini bahwa segalanya
berlangsung buruk
23) Kesulitan melakukan gerak atau diam, memukul-mukul
dengan irama tetap
24) Ketidakmampuan memusatkan perhatian atau kesulitan
melakukannya
25) Mudah tersinggung dan sangat peka
26) Bersikap yang tidak sesuai dengan akal sehat
27) Perasaan tidak berdaya atau tidak berpengharapan
28) Kehilangan atau peningkatan nafsu
Kenyataan bahwa mereka
yang tidak mengikuti nilai-nilai ajaran agama mengalami "stres"
dinyatakan oleh Allah dalam Al Qur'an :
"Dan barangsiapa berpaling dari
peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta..."
(QS. Thaahaa, 20:124)
Dalam sebuah ayat lain, Allah telah menyatakan bahwa
" … hingga apabila bumi telah menjadi sempit
bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa mereka pun telah sempit (pula
terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari
dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja…" (QS. At Taubah, 9:118)
Kehidupan yang
"gelap dan sempit" ini, atau stres, nama yang diberikan di masa kini,
adalah akibat ketidakmampuan orang-orang tak beriman untuk menaati nilai-nilai
akhlak yang diajarkan agama. Kini, para dokter menyatakan bahwa jiwa yang
tenang, damai dan penuh percaya diri sangatlah penting dalam melindungi
pengaruh stres. Kepribadian yang tenang dan damai hanya dimungkinkan dengan
menjalani hidup sesuai ajaran Al Qur'an . Sungguh, telah dinyatakan dalam
banyak Al Qur'an bahwa Allah akan memberikan "ketenangan" dalam diri
orang-orang beriman. (Al Qur'an , 2:248, 9:26, 40, 48:4, 18) Janji Tuhan kita
terhadap orang-orang beriman telah dinyatakan sebagaimana berikut:
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik
laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan
kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan. (QS, An Nahl, 16: 97)
|
Winstar World Casino and Resort to Host Las Vegas' First
BalasHapusin the 진주 출장안마 Wynn 서귀포 출장안마 Las Vegas will 창원 출장안마 host its first casino-resort 충주 출장샵 in more than 영천 출장안마 25 years. The property will include a 210,000-square-foot casino,